Hubungan Pengetahuan Dengan Tingkat Kekambuhan Malaria Di Ruang Internal Rumah Sakit Umum Daerah Yowari Kabupaten Jayapura

  • Puji Rahayu Mahasiswa Program Magister Keperawatan Unpad
  • Tri Wahyu M FIK UNPAD
  • Anastasia Anna FIK UNPAD

Abstract

Penyakit malaria merupakan masalah utama di banyak daerah tropis dan subtropis. Berdasarkan WHO setengah dari penduduk dunia beresiko terkena malaria. Masih tingginya angka kejadian kekambuhan pada penderita malaria di Indonesia antara lain dipengaruhi oleh tingkat pendidikan yang masih rendah serta sikap pencegahan dan pencarian pengobatan yang kurang baik pada saat kejadian malaria. Dari fenomena yang ditemukan masalah malaria semakin sulit untuk diatasi dan diperkirakan akan menjadi hambatan bagi keberhasilan pembangunan kesehatan, oleh karena kejadian kesakitan berlangsung berulang kali. Seorang penderita malaria bisa mengalami serangan ulang antara 2 atau 3 bahkan lebih pada periode tertentu. Penelitian ini merupakan penelitian studi korelasi dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini menggunakan teknik accidental sampling dengan 18 responden yang menderita malaria di ruang internal RSUD Yowari Kabupaten Jayapura. Proses pengumpulan data dilakukan dengan pengisian kuesioner dengan uji korelasi yang digunakan adalah Chi-Square. Hasil penelitian tentang pengetahuan menunjukan responden yang memiliki pengetahuan baik 11 responden atau (61.1%), memiliki pengetahuan cukup 5 responden (27.8%), sedangkan yang memiliki pengetahuan kurang 2 responden (11.1%). Berdasarkan hasil penelitian kekambuhan menunjukkan 7 responden yang mengalami kekambuhan atau sering terjadi kekambuhan (38.9%). Sedangkan 11 responden atau (61.1%) jarang kambuh. Pada uji statistik Chi-Square didapatkan hasil p value 0.030 <alpha 0.05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan dengan tingkat kekambuhan malaria.

Published
2017-09-30