Pengaruh Pemberian Rebusan Daun Katuk Terhadap Produksi ASI Pada Ibu Postpartum Di Puskesmas Kombos Kota Manado
DOI:
https://doi.org/10.58550/jka.v10i2.283Keywords:
Produksi ASI , Rebusan Daun KatukAbstract
Pendahulaun : Memberikan ASI eksklusif selama enam bulan pertama dan melanjutkan hingga dua tahun direkomendasikan untuk mengurangi angka kesakitan dan kematian bayi. Meningkatkan produksi ASI dapat dilakukan dengan meningkatkan konsumsi sayuran hijau seperti daun katuk yang mengandung polifenol, steroid, dan komponen kimia berlemak yang merangsang produksi ASI.
Tujuan : untuk Mengevaluasi pengaruh pemberian rebusan daun katuk terhadap produksi ASI pada ibu pasca persalinan di Puskesmas Kombos, Kota Manado. Metode : Menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain eksperimen semu (Quasi-experiment), penelitian ini menerapkan metode pretest-posttest satu kelompok dengan total sampel 24 responden, yang dipilih melalui exhaustive sampling. Kriteria inklusi melibatkan ibu post partum dengan rentang waktu 3-14 hari pasca persalinan.
Hasil : Analisis menggunakan Uji Paired T-Test menunjukkan peningkatan signifikan produksi ASI setelah pemberian rebusan daun katuk pada semua responden (100%). Nilai P-value yang diperoleh sebesar 0,000, lebih kecil dari tingkat signifikansi α = 0,05, sehingga menolak hipotesis nol (Ho) dan menerima hipotesis alternatif (Ha). Ini menunjukkan bahwa rebusan daun katuk memiliki pengaruh yang signifikan terhadap produksi ASI pada ibu pasca persalinan di Puskesmas Kombos, Manado pada tahun 2023.
Kesimpulan : Dari penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa penggunaan rebusan daun katuk dapat menjadi bagian dari program Kementerian Kesehatan dalam mendorong praktik pemberian ASI eksklusif serta dalam upaya menurunkan angka stunting. Ibu menyusui dapat dianjurkan untuk mengonsumsi rebusan daun katuk selama 7-14 hari, dengan dosis 400 ml pada pagi dan malam hari, untuk meningkatkan produksi ASI dan memenuhi kebutuhan nutrisi bayi melalui ASI.
References
Ariani Peny : Hubungan Umur, Paritas dan Frekuensi Menyusui Dengan Produksi Air Susu Ibu di Klinik Andri Kota Bangun Tahun 2021.
Anggraini, Y., Sari, R.P., Utami, U. (2020) Determinan Keberhasilan ASI Eksklusif Pada Ibu Balita di Posyandu Anggrek Coomadu. IV (167), 57-63.
Frieska. P, Windha. P. R (2018) Maternal Parity And Onset Of Lactation On Postpartum Mothers. 2(2), 212-220.
Gemilang, S.W (2020) Hubungan Usia, Pendidikan dan Pekerjaan Dengan Pemberian ASI eksklusif. Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta 2(1),1-22
IDAI. (2015). Pedoman Pelayanan Medis. Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia.
Juliastuti (2019), Efektifitas Daun Katuk ( Saoropus Adrogynus) Terhadap Kecukupan Produksi ASI Pada Ibu Menyusui di Puskesmas Kuto Baro, Aceh Besar. Indonesia Journal For Healt Sciences, 3(1),1-5
Mariene. (2021). Pengaruh Konsumsi Rebusan Daun Katuk Terhadap Produksi ASI Pada Ibu Menyusui: Studi Eksperimental. Jurnal Kesehatan Ibu dan Anak, 11(4),345-356.
Prawirohardjo, S (2016) Ilmu Kebidanan (4. Vol 5). PT. Bina Pustaka
Novitasari, Y., Mawati, E.D., Rachmania, W.W (2019a). Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Perilaku Pemberian ASI Eksklusif di Puskesmas Tegal Kendil Kota Bogor Jawa Barat Tahun 2018. 2(4).
Puput. (2022). Peningkatan Produksi ASI dengan Menggunakan Ekstrak Daun Katuk :Sebuah Studi Kasus. Jurna Kesehatan Ibu dan Anak, 12(3), 234-245.
Qurrotu Aini (2021), Hubungan Teknik Menyusui Dengan Kelancaran ASI Ibu Post SC. https://Stikes-nhm.e-journal.id/NN/Index
Rosdianah, & Irmawati. (2021). Pemberian ekstrak daun katuk terhadap kelancaran asi pada ibu menyusui. JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati), 7(2), 265–271.
Trianinsi N, Andriyani ZY, Basri F. Hubungan Pemberian Sayur Daun Katuk Terhadap Kelancaran ASI Pada Ibu Multipara Di Puskesmas Caile, Journal of Healthcare Technology and Medicine, 2020 ;6(1):12-20.
WHO (World Health Statistics). 2018. Angka Kematian Ibu dan Angka. Kematian Bayi.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Jurnal Ilmiah JKA (Jurnal Kesehatan Aeromedika)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.