Pengobatan Tradisional Hipertensi dari Tumbuhan Masyarakat Salah Satu Desa di Kabupaten Purwakarta

  • Eva Pahlani Pahlani Politeknik Kesehatan TNI AU Ciumbuleuit
  • Tantriska Wijanti Politeknik Kesehatan TNI AU Ciumbuleuit Bandung
  • Muhammad Fajrin r Satyawarman Gumila Politeknik Kesehatan TNI AU Ciumbuleuit Bandung
Keywords: Hipertensi, Pengobatan Tradisional, Tumbuhan Antihipertensi

Abstract

Tekanan darah tinggi atau lebih dikenal dengan hipertensi yang dapat menyebabkan kenaikan tekanan darah di atas normal (140/90 mmHg), sedangkan tekanan darah normal 120/80 mmHg. Desa Pondokbungur dengan puskesmas terdekat berjarak 5 km dan akses kendaraan umum sangat minim sehingga masyarakat lebih memilih menggunakan pengobatan tradisional yang berasal dari tumbuhan. Wawancara akan diberikan kepada responden yang menderita hipertensi dan menggunakan pengobatan tradisional. Penggunaan pengobatan tradisional hipertensi lebih banyak dilakukan oleh responden kelompok umur 46 tahun ke atas, mayoritas berjenis kelamin perempuan, dan memiliki tingkat pendidikan tidak sekolah dan SD. Tumbuhan yang paling banyak digunakan sebagai pengobatan tradisional hipertensi adalah salam (24,47%), timun (14,89%), sirsak (12,77%), dan bawang putih (13,83%). Bagian tumbuhan yang paling banyak digunakan adalah daun (56,38%), buah (23,40%) dan umbi (13,83%).

Published
2024-03-30