Studi Literatur: Penetapan Kadar Bahan Kimia Obat Deksametason pada Sediaan Jamu Menggunakan Metode Spektrofotometri UV-Vis
DOI:
https://doi.org/10.58550/jka.v10i1.238Keywords:
Jamu, BKO, Deksametason, Spektrofotometri UV-VisAbstract
ABSTRAK
Jamu merupakan obat herbal yang telah digunakan masyarakat Indonesia untuk kesehatan dan penyembuhan. Namun, masih ditemukan adanya penambahan bahan kimia obat (BKO) secara ilegal oleh distributor untuk meningkatkan efek farmakologinya. Salah satu BKO yang sering ditemukan pada jamu adalah deksametason. Deksametason memiliki beberapa efek samping jika digunakan secara tidak tepat dan berlebihan, seperti peningkatan tekanan darah, osteoporosis, dan sindrom cushing. Tujuan dari penelitian ini adalah mereview jurnal analisa bahan kimia obat deksametason pada jamu, guna mengetahui efektivitas Spektrofotometri UV-Vis terhadap hasil penetapan kadar. Metode penelitian yang digunakan adalah studi literatur, yaitu berdasarkan penelusuran jurnal 10 tahun terakhir pada basis data Sinta dan Google Schoolar menggunakan kata kunci yang dikombinasi deksametason, spektrofotometri UV-Vis, sediaan jamu, dan penetapan kadar deksametason. Maserasi dapat menjadi pilihan utama sebagai metode ekstraksi sampel karena lebih efisien dalam melarutkan deksametason yang ada pada jamu. Selain itu, penggunaan metanol dalam maserasi terbukti dapat melarutkan deksametason dengan baik dan mampu memberikan nilai kadar yang optimal dalam sampel. Rentang panjang gelombang yang memberikan hasil efektif pada penetapan kadar deksametason dalam jamu adalah 239-241nm. Panjang gelombang ini dipilih karena sesuai dengan panjang gelombang maksimum serapan deksametason. Dengan menggunakan panjang gelombang tersebut, maka dapat diperoleh intenstitas serapan sinyal yang maksimum.