Lingkungan Fisik Rumah pada Balita Dengan ISPA Di Wilayah Kerja UPT Puskkesmas Puter Kota Bandung
DOI:
https://doi.org/10.58550/jka.v9i2.228Keywords:
Balita, ISPA, Lingkungan Fisik RumahAbstract
Kejadian penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akur (ISPA) di Puskesmas Puter menjadi penyakit yang banyak diderita oleh balita tahun 2022 ada 66 kasus dan tahun 2023 ada 23 kasus balita penderita ISPA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran lingkungan fisik rumah balita. ISPA adalah penyakit yang menginfeksi saluran bagian pernapasan atas dan bawah (alveoli) seperti jaringan sinus, pleura dan rongga telinga tengah. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah lingkungan fisik rumah balita dengan ISPA berjumlah 65 rumah. Teknik sampel yang digunaakan adalah total sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan lembar observasi. Hasil penelitian didapatkan bahwa sebagian besar rumah balita dengan ISPA belum memenuhi syarat sebanyak 35 rumah (53,8 %), sebagian besar suhu kamar balita memenuhi syarat sebanyak 46 rumah, pencahayaan tidak memenuhi syarat sebanyak 38 rumah, kelembapan tidak memenuhi syarat sebanyak 53 rumah, kepadatan hunian tidak memenuhi syarat sebanyak 61 rumah, ventilasi tidak memenuhi syarat 39 rumah, lantai memenuhi syarat 45 rumah, dinding memenuhi syarat 50 rumah. Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagian besar lingkungan fisik rumah balita dengan ISPA belum memenuhi syarat. Rekomendasi diberikan kepada kepala Puskesmas Puter untuk melakukan penyuluhan kepada masyarakat dalam meningkatkan kualitas lingkungan fisik rumah.