Hubungan Usia Ibu Dengan Kejadian Berat Bayi Lahir Rendah Di Puskesmas Ibrahim Adjie Tahun 2021

Authors

  • Metha Solihati Rayuna Politeknik Kesehatan TNI AU Ciumbuleuit
  • Rena Ganesa Politeknik Kesehatan TNI AU Ciumbuleuit Bandung
  • Lara Santi Lestari Politeknik Kesehatan TNI AU Ciumbuleuit Bandung

DOI:

https://doi.org/10.58550/jka.v9i2.216

Keywords:

Hubungan, Usia Ibu, BBLR

Abstract

Berat badan lahir rendah didefinisikan sebagai bayi yang lahir kurang dari 2500 gram. Salah satu faktor terjadinya berat badan lahir rendah yaitu usia ibu. Studi pendahuluan pada bulan Januari sampai Maret 2022 telah dilakukannya 76 persalinan terdapat, 5 diantaranya BBLR dan diantaranya tidak BBLR, kejadian BBLR lebih banyak dialami oleh ibu yang berusia 20-23 tahun dan 33-39 tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan usia ibu dengan kejadian BBLR. Metode penelitian adalah analitik dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel dengan tehnik total sampling 336 orang. Uji analisis yang digunakan yaitu uji chi-square. Hasilnya usia ibu dengan kategori berisiko (<20 tahun dan >35 tahun) mengalami BBLR sebanyak 21 orang (21,6%) dan tidak mengalami BBLR sebanyak 76 orang (78,4%), dan untuk kategori tidak berisiko (20-35 tahun) mengalami BBLR sebanyak 13 orang (5,4%) dan tidak mengalami BBLR sebanyak 226 orang (94,6%). Hasil uji statistik yang didapatkan hasil uji chi-square diperoleh p-value 0,000<taraf signifikan (0,05), menunjukan ada hubungan antara hubungan usia ibu dengan kejadian BBLR. Diharapkan pelayanan kesehatan dapat meningkatkan kewaspadaan dan membantu meminimalisir terjadinya BBLR.

 

Downloads

Published

2023-09-30