Terapi ROM Terhadap Kekuatan Otot Ekstermitas Atas Pada Pasien Stroke Diruang Wijaya Kusuma RSUD Tugurejo Semarang
DOI:
https://doi.org/10.58550/jka.v9i2.210Keywords:
Kekuatan Otot, Terapi, Range of motion (ROM)Abstract
Latar belakang: Stroke merupakan gangguan fungsi otak secara fokal atau global yang dapat menimbulkan kematian atau kelainan yang menetap lebih dari 24 jam, tanpa penyebab lain kecuali gangguan vaskular. Sehingga latihan ROM aktif dan ROM pasif perlu dilakukan supaya aliran darah ke otak tidak terhenti, selain itu ROM aktif dan ROM pasif juga meningkatkan kekuatan otot yang dilakukan secara mandiri maupun dibantu.Tujuan Penulis ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas pemberian terapi range of motion (ROM) Terhadap Kekuatan Otot Ekstermitas Atas Pada Pasien Stroke.
Metode: Penulis ini mengakses database PubMed, MEDLINE, dan pencarian luas pada googlescholar untuk artikel berbahasa Indonesia. Pencarian dilakukan dengan mengkombinasi kata kunci: “Neuromuscular patient,” “ therapy range of motion ,” “group activity therapy,” and “Stroke”. Partisipan pada studi ini adalah pasien dengan Stroke
Hasil: Hasil dari implementasi yang telah di terapkan menunjukkan bahwa terapi latihan Range Of Motion (ROM) terhadap peningkatan kekuatan otot pada pasien stroke disimpulkan bahwa latihan ROM efektif dalam meningkatkan kekuatan otot yang sebelumnya Skala 3 Dapat menggerakkan otot dengan tahanan minimal misalnya dapat menggerakkan tapak tangan dan jari, menjadi Skala 4 Pada skala ini dapat bergerak dan dapat melawan hambatan yang ringan, dengan memberikan latihan yaitu 2 kali sehari setiap pagi dan sore dengan waktu 10-15 menit dan dilakukan 4 kali pengulangan setiap gerakan.
Simpulan: studi ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan reverensi dan informasi dalam pemberian intervensi keperawatan yang mandiri serta dilakukan 2 kali sehari dilakukan minimal 4 kali pengulangan disetiap gerakan untuk melakukan pemberian Range Of Motion (ROM) aktif dalam Meninggkatkan kekuatan otot pasien stroke.