Kejadian Kegawatdaruratan Akibat Sengatan Hewan Laut Berbisa di Kabupaten Bintan Kepulauan Riau
DOI:
https://doi.org/10.58550/jka.v8i2.155Keywords:
kegawatdaruratan, sengatan, hewan laut, berbisaAbstract
Indonesia merupakan negara kepulauan, dengan luas zona lautan lebih besar dari zona daratan. Desa Kawal, Kabupaten bintan sebagian besar wilayah merupakan daerah pantai yang dimanfaatkan sebagai objek wisata dan mata pencaharian penduduknya. Oleh karena itu, ada kontak antara manusia dan biota yang hidup di laut, terutama kondisi kegawatdaruratan hewan laut berbisa. Hal ini tentunya memerluka penanganan yang cepat dan tepat. Tujuan dari penelitian ini adalah melihat gambaran kejadian kegawatdaruratan akibat sengatan hewan laut berbisa. Sumber data dari penelitian ini adalah sumberdata sekunder yaitu rekam medis pasien yang masuk di Ruang IGD Puskesmas Kawal priode Agustus 2018 – Desember 2020. Sumber data tersebut kemudian diolah dan dibuatkan distribusi frekuensinya. Hasil penelitian ini adalah sebanyak 38 Kasus. Kejadian kegawatdaruratan akibat sengatan hewan laut berbisa umumnya pada usia 26-45 tahun sejumlah 17 orang (44.73%), didominasi jenis kelamin laki- laki sejumlah 30 orang (78.95%), umumnya disebakan oleh sengatan Ikan seperti ikan lepuh sejumlah 33 orang (86.84%) dan lebih banyak adalah wisatawan sejumlah 22 orang (57.89%). Diharapkan kepada puskesmas dapat memberikan penyuluhan kepada masyarakat dan wisatawan dalam penanganan kegawatdaruratan akibat sengatan hewan laut berbisa.