Pengetahuan Pertolongan Pertama Pada Anak Toddler Yang Jatuh Di Wilayah Kerja Puskesmas Berakit 2021
DOI:
https://doi.org/10.58550/jka.v8i2.148Keywords:
Toddler, Jatuh, Pertolongan PertamaAbstract
Anak usia 1 sampai 3 tahun merupakan masa paling kritis karena sebesar 80% pertumbuhan otak terjadi pada masa usia tersebut atau dikenal dengan Golden age (Nursalam, 2005). Berdasarkan tahapan pertumbuhan dan perkembangan anak usia toddler perlu mendapat pengawasan dari orangtua karena dalam melakukan aktivitasnya anak tidak memperhatikan bahaya yang ada disekitarnya (Nursalam,2005). Menurut Dinkes Kepri (2014), prevalensi kejadian cedera pada anak usia toddler adalah cedera (8,9%), kecelakaan tenggelam (20,6%), fraktur tulang (2,6%), luka bakar (5,3%), kemasukan benda asing (9,7%), cedera yang tidak terduga (8,7%), dan keracunan (10,26%). Cedera toddler dapat dicegah salah satunya dengan pengawasan yang baik dari para orangtua (Arvin, 2000). Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran pengetahuan pertolongan pertema pada anak toddler yang jatuh di wilayah kerja puskesmas berakit. Jumlah sampel penelitian ini adalah 30 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik non-probability yaitu sampel jenuh atau sering disebut total sampling, dimana semua anggota populasi dijadikan sebagai sampel. Pada penelitian ini diketahui responden memiliki tingkat pengetahuan sedang (87%). Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu pendidikan, sumber informasi, dan pengalaman. Hasil penelitian ini diharapkan untuk menambah wawasan, memberikan sumbangan bagi ilmu pengetahuan terutama yang terkait dengan masalah pertolongan pertama pada anak toddler yang jatuh serta memberi sumbangan pemikiran bagi orang tua mengenai pertolongan pertama pada anak toddler yang jatuh.